Penerapan Algoritma Reverse-Delete dalam Menentukan Minimum Spanning Tree Pada Jaringan Pipa PERUMDA Air Minum Tirta Mayang di Perumahan Sunderland
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Konstruksi jaringan perpipaan adalah bagian termahal bagi sistem distribusi air. Oleh karena itu, pendistribusian air bersih merupakan persoalan yang perlu diperhatikan. Rencana yang tepat diperlukan agar dapat mengefisiensikan pemakaian pipa dan dana yang dikeluarkan untuk pemasangan pipa pada pendistribusian air PERUMDA Air Minum Tirta Mayang. Upaya untuk mengoptimalkan panjang jaringan pipa air PERUMDA Air Minum Tirta Mayang dapat dilakukan dengan mencari Minimum Spanning Tree (MST). Pada penelitian ini dilakukan pencarian Minimum Spanning Tree (MST) dari jaringan pipa tersier PERUMDA Air Minum Tirta Mayang di Perumahan Sunderland menggunakan Algoritma Reverse-Delete. Graf dari jaringan pipa tersier PERUMDA Air Minum Tirta Mayang di Perumahan Sunderland mempunyai cukup banyak sisi dan titik sehingga pencarian Minimum Spanning Tree (MST) cukup efektif dilakukan dengan menggunakan Algoritma Reverse-Delete. Algoritma Reverse-Delete sangat tepat untuk digunakan pada graf dengan jumlah sisi dan titik yang banyak karena pencarian Minimum Spanning Tree (MST) dengan Algoritma Reverse-Delete dilakukan berdasarkan pada urutan bobot sisi, bukan berdasarkan pada titik. Berdasarkan hasil pencarian Minimum Spanning Tree (MST) dengan menerapkan Algoritma Reverse-Delete, maka diperoleh panjang total jaringan pipa tersier PERUMDA Air Minum Tirta Mayang di Perumahan Sunderland adalah 3.968 meter dengan 70 titik dan 69 sisi dari graf awal dengan panjang jaringan 4.493 meter dengan 70 titik dan 74 sisi. Dengan demikian, terdapat 5 sisi yang dihapus sehingga menyebabkan adanya penghematan pipa pendistribusian air sepanjang 525 meter pipa tersier.